muak

muak aku dengan segala yang kau perbuat

muak aku dengan pengingkaran akan yang kau ucap

muak aku dengan senyum yang malah torehkan luka padaku

muak aku dengan segala kekurangan yang ku punya

tapi

aku

bangga akan kelebihan yang ku miliki

bangga akan tanah yang ku pijaki

bangga akan sahabat yang mengelilingi ku

bangga akan hidup yang ku tempuh

dengan semua yang kucintai

ada apa dengan ibu ku

malam yang ditaburi bintang bintang

kembang tidur yang basahi pikiran ku

aku melihat apa yang terbayang oleh hati ku

aku merasa apa yang terasa oleh indera ku

aku melihat negeri yang dikelilingi air

negeri hijau yang didiami oleh ibu dan anak anaknya

makmur dan permai negri itu

penuh nikmat dan anugerah yang patut disyukuri

tapi mimpi ku buyar dan lenyap ditelan omongan kakak kakak ku

kakak kakak yang ibu lahirkan hanya untuk membual dan menghiasi hidupnya dengan janji janji palsu

penuh kebusukan dan drama yang datangkan lembaran hijau bagi hidupnya

aku heran

ada apa dengan negeri yang ibu diami

negeri yang aku banggakan

karena aku dilahirkan ibu di negeri ini

aku prihatin sekali

mungkin ibu pertiwi sudah wafat

dibunuh oleh perilaku anak anak nya

ada apa dengan ibuku

benar yang dikatakan oleh saudara Harji

surat yang saudara Harji buat

apakah sampai pada tangan ibu

atau ibu sudah wafat

dibunuh oleh kelakuan anak anak yang dilahirkannya

sakit itu apa….??????

Mungkin aku ingin bertanya pada kalian, apa itu sakit?

Mengapa harus ada rasa sakit yang dialami oleh makhluk yang ada di bumi ini.

Bagaimana rasa itu muncul pada kehidupan kita?

dan Darimana datangnya rasa itu?

Sakit ….aku bisa merasakan sakit

kenapa aku bisa merasakannya

mungkin karena aku punya rasa yang merupakan kodrat aku

apa mungkin negeri yang ku diami juga bisa merasakan rasa sakit itu?

apa mungkin ibu pertiwi bisa meneteskan air mana?

hanya kita yang tahu….

karena kita makhluk yang mendiami bumi ini

yang hidup di atas pijakan yang selalu kita cintai,

mungkin itu juga kalau kita peduli dan punya hati

naskah proklamasi…………?

Sebenarnya nilai dan essensi apa yang tertanam pada naskah proklamasi….

Ada atau tidak,,,,,,,,,,,Apa hanya sebatas carikan kertas tua yang dinodai oleh tetesan tinta ??????

proklamasi…”

Dalam petang yang merenungi hari,
ku renungi arti merdeka bagi aku,
pewaris negeri yang telah para pejuang proklamasikan ,
hingga negeri yang ku diami memilki suatu kedaulatan.

Aku terus mencari kenapa kita harus memproklamasikan kemerdekaan
dalam alam pikiranku”
Proklamasi ada mungkin sebagai momentum untuk kita agar kita ini merupakan bangsa yang kuat, bangsa yang tak kenla menyerah jika suatu masalah menyapa kita dari depan.”
Prolamasi bukan berarti kita itu merdeka sepenuhnya.

Kita belum mendapatkan kemerdekaan yang mutlak hanya dengan sebuah peristiwa proklamasi. Kita harus mem-proklamasi-kan kemerdekaan dan kebebasan kita sendiri,buat negeri yang kita diami bangga akan diri kita. Bahwa negeri ini dihuni oleh manusia yang selalu berpikir akan nasib yang dialami negeri ini.

di angka 17 di bulan agustus

Hei…..Kenapa Indonesia begini?
banyak lontaran kata dan layang pemikiran akan bangsaku pada hari ini…
ku berjalan di jalanan kota yang megah dijulangi oleh tiang tiang berujungkan bendera ku
bendera negeri ini
sang saka merah putih

sekarang beliau berkibar di langit nusantara
bulan ini musimnya dikibarkannya bendera negara kita
mungkin itu suatu wujud rasa nasionalisme
nasionalisme zaman sekarang ini mungkin

di pelosok negeri digelar upacara penaikan bendera
tak lupa juga penurunannya….
pada hari itu semua orang menghormati ia dengan telapak tangannya….

tapi kenapa hanya sebatas hari itu saja
bendera kita diberi perhatian lebih…..
mungkin itu wujud rasa nasionalisme zaman modern sekarang….????
atau hanya sekedar formalitas belaka…

yang terpenting itu jiwa dan nilai nilai perjuangan yang diwariskan para pejuang kemerdekaanlah yang seharusnya selalu tertanam pada jiwa jiwa masyarakat Indonesia sekarang ini….

aku juga kurang mengerti dari wujud kongkrit nasionalisme itu sendiri
tapi aku tak ingin di pikiranku
rasa nasionalisme itu hanya sebuah benda abstrak belaka

arti merdeka…”

merdeka itu
awal suatu pemikiran anak bangsa
dari hati mereka
dari kepala mereka
dari nurani mereka
dan dari rasa peduli mereka
pada bangsa dan negeri
atau ibu pertiwi

merdeka itu
awal dari suatu pembaharuan
awal dari suatu perubahan
awal dari suatu peradaban
yang menjunjung keadilan yang berkesejahteraan

merdeka itu
benda abstrak yang mengukiri hati yang terbelenggu
jiwa yang terasa dijajah
raga yang sedang teraniaya
bahkan pikiran yang selalu dikekang
untuk bebas berkreasi
bebas melontar lisan
bebas melangkah dan bergerak

merdeka itu
suatu batu loncatan
untuk terbang ke kehidupan yang kau cari
untuk nikmati hidup yang pro akan kebebasan
untuk putuskan rantai yang membelenggu persatuan

merdeka itu
kodrat untuk manusia
hak yang harus mereka terima
buah manis yang setiap orang pun boleh mencicipinya

merdeka itu
karya anak bangsa yang harus diperjuangkan
oleh aku,
kamu,dan kalian
untuk aku,
kamu,dan kalian

merdeka itu
akhir penindasan
awal pemikiran
untuk sebuah perubahan
untuk negeriku
Indonesiaku

Bandung ,19Agustus2008

kering

Kekeringan dapat diartikan sebagai kondisi tanah yang kekurangan air. Sekarang coba kalian pikirkan bagaimana jika negeri ini kering akan pemimpin yang adil dan bijak?

antara YA dan TIDAK

Antara ya dan tidak, apa yang mulai ku pikirkan jika ku harus memilih satu dari kedua hal tersebut. Itu memang suatu pilihan yang berat dan selalu memberikan resiko yang akan terjadi dari pengambilan keputusan itu. Tapi di antara kedua pilihan itu ada sesuatu yang tak kita pikirkan, yaitu kata mungkin.

Mungkin merupakan suatu kata yang bermakna ragu ragu akan sesuatu hal.

“Mungkin ya dan Mungkin tidak”

Hal itu dapat menimbulkan keraguan bahkan bimbang dalam mengambil suatu keputusan. Kata mungkin dapat menghilangkan sebuah keberanian dalam mengambil suatu keputusan. Kita harus tegas dalam katakan sesuatu, katakan ya jika itu ya dan katakan tidak jika itu tidak. Jangan plin-plan dalam mengambil suatu putusan. Lihat negeri yang kita diami bahkan berikan pengalaman yang menguji kesabaran kita. Di dalam negeri ini banyak manusia yang ragu akan pengambilan keputusannya, bahkan aku pun ragu dalam menulis tulisan ini. Tapi aku tak keberatan jika banyak dari kalian yang membaca tulisan ini memberikan caci maupun nasihat ataupun suatu kritik yang membangun. Itu memang sudah menjadi konsekuensi yang aku harus terima. Begitu pun dengan pengambilan kebijakan oleh para pemimpin kita yang diberi amanat untuk menjalankan rumah tangga yang ada di negeri ini. Apakah kebijakan kebijakan yang mereka ambil suatu keputusan yang diambil dengan tindakan tegas atau malah diambil dengan tindakan ragu dan penuh kebimbangan.

Antara ya dan tidak, antara benar dan salah, antara true dan false.

Kita makhluk yang berpikir bukan makhluk yang hanya mengandalkan hati dan perasaan. Kita hanya bisa berbuat apa yang dianggap kita benar dan menghindari apa yang dianggap kita salah.

Antara ya dan tidak, aku mempercayai kebikan kebijakan yang pemerintah ambil untuk kita.

memang tak mengerti………..”

aku yang lahir dari sebuah peradaban
peradaban peninggalan orde dan era pebaharuan
di sana lahir caci dan maki
di sana lahir aspirasi dan tuntutan

tapi aku tertindas oleh peradaban yang tak aku mengerti
kemana tujuan peradaban ini?
aku terus bertanya pada semua yang aku rasakan
aku terus mencari jawaban atas semua pertanyaanku

aku yang akan pergi dari sebuah peradaban primitif
penuh orang yang haus kuasa dan materi yang selalu dikejar
penuh orang yang haus akan keadilan dan kemanusiaan yang selalu ditinggal
aku yang akan temukan peradaban yang tertutupi
oleh kamuflase dunia yang butakan penglihatan umat